Setiap orang yang berwisata sudah pasti mempunyai target yang berbeda-beda. Ada yang bahagia traveling untuk mendapatkan pengalaman baru bersama mendatangi tempat-tempat baru, berburu foto instagramable dan ada termasuk yang dambakan mencari ketenangan batin bersama mendatangi tempat-tempat rohani berdasarkan agamanya masing-masing. Jika kalian adalah style traveler yang mendambakan melacak ketenangan batin, tidak ada salahnya sahabat coba datang ke 10 wisata religi di Jogja ini.
1. Masjid Gedhe Mataram Kotagede
Masjid Gedhe Mataram Kotagede adalah keliru satu masjid tertua di Kota Jogja ini. Dibangun sejak zaman kejayaan kerajaan Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung, masjid ini berada di kawasan wisata heritage Kotagede dan masih menaruh ciri khas klasiknya. Saat kawan akrab berwisata di Kotagede, jangan lewatkan mengunjungi masjid ini. Apalagi untuk kawan akrab yang beragama muslim, sempatkan untuk merasakan sholat di masjid tertua di Jogja ini.
2. Gereja Ganjuran
Jika kawan akrab idamkan menyaksikan Yesus di dalam balutan Jawa, maka berkunjunglah ke Gereja Ganjuran yang terletak di Bantul. Gereja ini benar-benar unik dikarenakan menampilkan Yesus dan Bunda Maria bersama dengan pakaian campuran Jawa bersama dengan Hindu. Di gereja berikut termasuk terkandung candi bersama dengan patung Yesus di dalamnya yang biasa digunakan para jemaat untuk merenung dan berdoa. Sebenarnya gereja ini bukanlah daerah wisata, tapi siapa saja diperbolehkan untuk mampir meskipun bukan umat Katolik.
3. Sendang Sono
Salah satu daerah wisata rohani Katolik yang terkenal di Jogja adalah Sendang Sono. Sendang berarti mata air. Pada tahun 1904, Romo Van Lith mampir dan membaptis 173 warga Kalibawang Kulonprogo bersama dengan air sendang. Sejak selagi itulah, daerah ini jadi daerah perziarahan umat Katolik. Peristiwa pembaptisan ini tergambar di dalam relief di keliru satu kapel. Kompleks ziarah Sendang Sono ini terdiri dari kapel-kapel kecil, wilayah Jalan Salib, goa Maria, pendopo, sungai, dan kios penjualan perlengkapan doa. Di sana kawan akrab mampu beribadah dan juga menikmati indahnya Sendang Sono.
4. Pura Vaikuntha Vyomantara
Pura ini terletak di di dalam kompleks AAU di daerah Janti, Yogyakarta. Pura ini tidak saja diperuntukkan untuk warga di kesatuan TNI AU, tapi termasuk untuk umum dimana umat dari di luar termasuk mampu mengikuti persembahyangan di pura ini. Buat kawan akrab yang idamkan merasakan Jogja bersama dengan aroma Bali, mampu mampir ke pura ini.
5. Masjid Gedhe Kauman
Masjid Gedhe Kauman atau yang disebut termasuk bersama dengan Masjid Agung Keraton dibangun terhadap era pemerintahan Hamengku Buwono I. Berdiri megah di alun-alun utara Yogyakarta, merupakan keliru satu bangunan cagar budaya Nasional. Lokasinya pasti tidak jauh dari Alun-alun Keraton Ngayogyakarta. Di masjid ini kawan akrab mampu mneyaksikan ornamen klasik yang sudah bertahan ratusan tahun lamanya.
6. Goa Maria Tritis
Goa Maria Tritis merupakan keliru satu daerah wisata rohani Katolik di Jogja yang memadai unik. Bila biasanya Goa Maria berbentuk goa buatan, maka Goa Maria Tritis ini merupakan goa alami lengkap bersama dengan stalaktit dan stalagmit. Terletak di daerah Paliyan, Gunungkidul, di daerah wisata religi ini kamu apalagi mampu mendengar cicit kelelawar dan air yang menetes di goa.
7. Klenteng Gondomanan
Salah satu peninggalan etnis Tionghoa di Jogja adalah Klenteng Bhudda Prabha atau yang lebih dikenal bersama dengan Klenteng Gondomanan. Berlokasi di daerah Gondomanan tepatnya Jalan Brigjen Katamso Nomor 3, Kota Yogyakarta, merupakan bangunan yang memilki nilai histori dan spiritual yang penting bagi pertumbuhan budaya Tionghoa di Jogja. Bagi kawan akrab etnis Tionghoa atau yang beragama Buddha, kawan akrab mampu merintis doa dan mengikuti sejumlah kegiatan keagamaan atau hanya sekadar menikmati keindahan arsitekturnya.
8. Sendang Sriningsih
Kawasan yang kini jadi daerah ziarah Sendang Sriningsih ini dikeramatkan dan dulunya kerap dipakai untuk bersemedi. Namanya dulu adalah Sendang Duren. Lalu terhadap tahun 1935, Sendang Duren terasa dibangun jadi daerah ziarah. Namanya pun berganti jadi Sendang Sriningsih. Sriningsih punyai makna perantara segala rahmat. Walaupun selagi ini sumber asli sendang tidak ulang terlihat, tapi pengunjung mampu menyita air dari pancuran yang ada.
9. Klenteng Poncowinatan
Klenteng Kwan Tee Kiong ini biasa dikenal bersama dengan Klenteng Poncowinatan oleh penduduk Jogja, dikarenakan sesungguhnya terletak di daerah Poncowinatan. Bangunan yang didominasi warna merah dan kuning emas sebagai corak ornamen bersama dengan sudut atap yang meruncing sudah jadi keliru satu ciri khas dari kawasan Pasar Kranggan yang terletak di Jalan Poncowinatan.
10. Masjid Pathok Nagoro
Selain masjid di kota, Keraton Yogyakarta termasuk mempunyai lima buah masjid lain yang biasa disebut dengan masjid-masjid Pathok Nagoro, yaitu masjid kagungan dalem di lokasi nagaragung yang tidak cuman berfungsi religius, termasuk berfungsi sebagai area pertahanan rakyat. Berangkat berasal dari makna kata pathok nagoro, maka masjid berikut termasuk berfungsi sebagai tanda kekuasaan raja. Masjid-masjid pathok negoro antara lain berikut ini:
– Masjid Dongkelan: terdapat di segi barat energi kota yaitu di Kauman, Dongkelan, Tirtonirmolo, Bantul.
– Masjid Babadan: terdapat di segi timur kota yaitu di Kauman, Babadan, Banguntapan, Bantul.
– Masjid Wonokromo: terdapat di segi selatan kota yaitu di Wonokromo, Plered, Bantul.
– Masjid Mlangi: terdapat di segi barat laut berada kota di Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman.
– Masjid Plosokuning: terdapat di segi utara kota yaitu di Ploso Kuning, Ngaglik, Sleman
Masjid-masjid ini tetap mempertahankan bangunan klasiknya. Sehingga sungguh amat menarik bagi kawan akrab yang menyukai sejarah.